Fitnah Dunia

Bismillah

Sy sdh lama ndak nulis d blog ini, ‘yah? Wah, tak terasa tangan ini hendak “menggila dan menggatal” (?) Rasanya, mau nulis lagi. Kini, sy ‘kan nulis semacam risalah kecil yg mengupas suatu hadits dan sy munculkan kpd anda skalian dgn judul/tajuk “Fitnah Dunia”. Sl lebih ke arah analisis musthalahul-hadits dan hendak memberitahukan hikmah yg ‘kan sy tuliskan d blog sy ini.

لكل أمة فتنة , وفتنة أمتي المال

“Tiap2 umat itu pasti ada fitnahnya. Dan fitnah di umatku ini adalah harta (dunia).” 

(HR Ibn Abid-Dunya dlm “Ishlaahul-Maal”, no.12; diriwayatkan pula oleh Imam Tirmidzi dlm “Sunan”-nya [4/569]; Ibn Sa’ad dlm “Thabaqat al-Kubra” [7/197]; Hakim dlm “Mustadrak”-nya [4/315]; Ibn Hibban dlm “Shahih Ibnu Hibban” [8/17]; Hadits ini semuanya berasal dari beberapa jalur yg diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Abdurrahman bin Jabir, dari ayahnya, dari Ka’ab bin ‘Iyadh, dan hadith ini shahih. Kata Imam at-Tirmidzi, “Hadits ini hasan gharib, dan tidaklah kami mengenali hadits ini kecuali dari jalur Mu’awiyah bin Shalih.

Hadits ini mempunyai riwayat dari shahabat Ubadah bin Shamit, diriwayatkan oleh Abu Thahir dlm “Tsalits wa Tsalaatsun min Masyiikhah al-Baghdadiyyah”, akan tetapi hadits ini bercela, dan dha’if mengingat Ibrahim bin Nashr itu majhul, dan Muhammad bin Mu’awiyah itu dinilai matruk, dha’if, dan haditsnya itu tiada diikuti. Sehingga, pun dgn adanya hadits riwayat Abu Thahir ini, hadits dri jalur ini dha’if dan tdk bisa dijadikan syahid)

Hadits ini memberi kepastian kpd kita, bhw Umat Muslim itu fitnahnya berasal dari harta, karena harta, kita bisa berselisih. Karena itu pula, ada yg saling membunuh, atau saling berperkara. Mudah2an, Allah Memudahkan kita menghadapi fitnah dunia dgn berzuhud diri.

Coba perhatikan atsar sahabat di bawah ini:
حَدَّثَنَا حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، حَدَّثَنَا أَبُو النَّظْرِ , حَدَّثَنَا شَيْبَانُ , عَنْ هِلالٍ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى , عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ , أَنَّهُ ذَكَرَ الدُّنْيَا ، فَقَالَ : ” أَلْزِقُوهَا بِأَكْبَادِكُمْ , فَوَاللَّهِ لا تَصِلُونَ إِلَى الآخِرَةِ بِدِينَارٍ وَلا دِرْهَمٍ , وَلَتَتْرُكُنَّهَا عَلَى ظَهْرِ الأَرْضِ ، وَفِي بَطْنِهَا كَمَا تَرَكَهَا مَنْ قَبْلَكُمْ , فَتَنَاحَرُوا عَلَيْهَا تَنَاحُرَكُمْ , وَتَذَابَحُوا تَذَابُحَكُمْ , وَلَتُذْهِبَ دِينَكُمْ وَدُنْيَاكُمْ ” .

Tlh bercerita kpd kami Hasan bin Shabbah, tlh bercerita kpd kami Abu an-Nazhr, tlh bercerita kpd kami Syaiban, dari Hilal, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Abu Mas’ud al-Anshari, bahwasanya manakala dunia disebut-sebut di sisinya, lantas dia berkata, “Sandingkanlah dunia ke dlm hati kalian -maka demi Allah- kalian tdk akan sampai (maksudnya:datang) ke akhirat dgn membawa dinar atw dirham, kalian pasti akan meninggalkan itu semua di atas permukaan bumi dan di bwhnya. Silahkan kalian berselisih, silahkan kalian saling melakukan tipu-daya [akan tetapi, ingatlah] bahwa karena itu semua akan merusak agama dan dunia kalian.”

(HR Ibnu Abid-Dunya dlm “Ishlaahul-Maal” no.19 dan Imam Ahmad dlm “Az-Zuhd” no.1041, adapun atsar shahabat ini shahih)

Abu Mas’ud saja berhati-hati menghadapi dunia, karena saking zuhudnya dia. Ingatlah atsar shahabat ini yg mengingatkan kita bhw karena dunia, dunia dan agama kita bisa menjadi rusak. Oleh sbab itu, kita juga hrus ingat bhw harta itu tiada yg kekal, kita pasti akan meninggalkannya di dunia, dan hanya amal yg saleh-lah yg kita bawa jadi bekal ‘tuk akhirat kita.

Disarikan dri my status d fb, dripd hrus mubadzir, demikianlah. Smoga tulisan sy yg singkat ini bisa mengingatkan kita trhdp fitnah dunia, dan supaya kita bisa berhati-hati terhdp dunia dan zuhud terhadap fitnah dunia. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadulla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wa billahi taufiq wal hidaayah, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.